Minggu, 03 April 2011

Sejarah Wisma Mahasiswa Surakarta

                                    Kegiatan Mahasiswa tahun 1992


Oleh : A.M. Roni Nurharyanto, SJ

Pada awal, sekitar tahun 1970an, kegiatan WMS bertempat di Jalan Kebalen 2 dengan Romo FX. Willenborg Widodo, SJ (alm.) (th 1970-1990) sebagai romo mahasiswa. Pada waktu itu, WMS lebih dikenal dengan Pusat Rohani (Pusroh) Surakarta sebagai sentra kegiatan mahasiswa Katolik se-Surakarta. Di tempat tersebut juga berdiri Perpustakaan Mahasiswa Surakarta (selanjutnya disingkat PERMATA) ternyata telah berdiri beberapa tahun sebelum akte notaris disahkan, yaitu pada tanggal 13 Februari 1972. Dapat dikatakan, pada waktu itu, Permata menjadi rujukan para mahasiswa dan intelektual se-Surakarta karena banyaknya bantuan buku yang didapat sehingga menjadi rujukan referensi banyak pihak.
Dalam perkembangan selanjutnya, pelbagai aktivitas mahasiswa yang dinamis (antara lain: kelompok diskusi, pendampingan kaum muda, siaran agama, teater, dan sebagainya) menuntut adanya tempat yang lebih luas dan lebih menyentuh lapisan masyarakat kecil, lemah, miskin, dan tertindas. Kegiatan yang mereka lakukan antara lain adanya kelompok SSV yang menangani sosial kemasyarakatan orang-orang kecil, adanya poliklinik untuk pengobatan murah. Kegiatan tersebut tidak hanya bidang karitatif tetapi juga bidang advokasi untuk masyarakat kecil yang menjadi korban. Maka, menjelang tahun 1980, seluruh kegiatan WMS dipindahkan dan menempati bangunan di Jalan Kestalan 15[1]. Saat ini, bangunan di Jalan Kebalen menjadi tempat aktivitas siaran radio PT Rasitania (biasa disingkat PTPN).
            Secara berturut-turut, setelah Romo Willenborg, begitu beliau sering dipanggil oleh para sahabat, romo mahasiswa berikutnya adalah Romo J. Adi Wardaya, SJ (TH 1989-19970). Melalui “Pola Refleksi Program Pembinaan dan Pengembangan Karya Karya Kerasulan Mahasiswa WMS”, romo Adi merintis Komunitas Mahasiswa Katolik (biasa disingkat KOMALIK). Pola pendampingan itulah yang menjadi acuan ideal gerak Kokerma.
Arah dan  pola pendampingan waktu Rm. Adi, dirumuskan secara bagus oleh tim yang terdiri dari pak Rm. Adi sendiri sebagai Editor bersama bp. FX. Agus murtono, Felix Iwan Wijayanto, Yustina Devi Ardhiani, dan Flavianus Tarman. Arah dan pola pendampingan itu didokumentasikan dalam dua bentuk buku yang berjudul REFLEKSI POLA-PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KARYA KERASULAN MAHASISWA (K2M) WISMA MAHASISWA SURAKARTA dan LAPIRAN BAGAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KARYA KERASULAN MAHASISWA (K2M) WISMA MAHASISWA SURAKARTA.
Setelah Romo Adi mendapat tugas perutusan baru, romo J. Mardiwidayat, SJ (th 1998-2007) menjadi romo mahasiswa Kokerma Surakarta. Beliau dikenal sebagai tokoh dalam hubungan antar iman dan kepercayaan. Selama masa Rm. Mardi ini –menurut banyak pihak- kegiatan Wisma diserahkan pada Bp. FX. Agus Murtono (sekretaris Wisma). Rm. Mardi sendiri lebih banyak bergerak untuk hubungan antar umat beragama.
Selanjutnya, romo C. Teguh Budiarto, SJ (th 2007-2009) melanjutkan karya perutusan di dunia kampus. Tak lama mengemban perutusan sebagai romo mahasiswa, romo Teguh mendapat tugas baru di Papua. Bisa dikatakan beliau berkarya cukup singkat (bila dibandingkan dengan para romo sebelumnya).
Selama beberapa bulan, frater Vincentius Haryanto, SJ (Juli 2009 – Desember 2009). Fr. Vincent cukup baik dalam pendampingan mahasiswa dan dengan mudah dapat masuk di kalangan mereka. Selain itu, yang kiranya akan menjadi kenangan yang tetap tampak di Wisma adalah perbaikan dan pengembangan Wisma sendiri yang dibuat cantik, sehingga dapat membuat kerasan mereka yang tinggal di Wisma. Sayang beliau hanya setengah tahun di Wisma karena harus menjalankan tugas baru di paroki Purbayan.
Surat tugas baru dari Provinsial diterima oleh  Rm. A.M. Roni Nurharyanto, SJ untuk menjadi pastor mahasiswa tertanggal 1 Desember 2010, telah diterima di Wisma Mahasiwa Solo. Tetapi Rm. Roni baru datang tanggal 20 Januari 2010 untuk menggantikan Fr. Vincent, SJ karena permintaan dari Romo Paroki Tarutung untuk membantu banyaknya pernikahan di bulan Desember dan Januari. Tetapi surat tugas dari Rm. Administrator baru tanggal 29 Januari 2010 yang berlaku surut.
Belajar dari sejarah Wisma Mahasiswa, gerak Mahasiswa/dosen dan arah Keuskupan Agung Semarang dalam gerak bersama para pastor mahasiswa se-KAS, Rm. Roni akan menemani para mahasiwa, dosen dan karyawan katolik yang berkaitan dengan mahasiswa.[2] Langkah awal adalah berusaha sedapat mungkin menghadiri rapat-rapat dan pengkaderan mahasiswa yang sudah berjalan, memperhatikan kondisi Wisma dengan segala kegiatannya, pembenahan kapel untuk pelayanan rohani dan pembenahan perpustakaan. Tidak kalah penting adalah mulai merumuskan arah dan cara pendampingan yang baru yang kiranya dapat lebih meningkatkan pelayanan pada Mahasiswa. 


[1] sebelumnya adalah Hotel Larasati
[2] Lihat PEDOMAN PELAKSANAAN KOMISI KERASULAN MAHASISWA KAS, BAB III, Pasal 6, no. 2

5 komentar:

  1. Semoga Wisma Mahasiswa Surakarta menjadi sarana yang nyaman bagi mahasiswa untuk beraktifitas mengembangkan kehidupan dunia orang muda katolik

    BalasHapus
  2. bravo buat WMS, terus berjuang untuk pendampingan mahasiswa

    BalasHapus
  3. selamat berkarya teman teman :)

    BalasHapus
  4. mau tanya emailnya romo roni ada yang punya gak ya? ini dari kawan kawan NU salatiga lama nggak kontak nich

    BalasHapus
  5. Dulu rajin ke Wisma pas masanya Rm Adi Wardaya. Menjaga perpus PERMATA bergiliran. Diskusi2 ilmiah.... menyenangkan. Felix, Dwi Adi, Devil, TeBe... Miss you all guys

    BalasHapus