Rabu, 18 Mei 2011

Briptu Norman Kamaru Melejit.... Apa yang Terjadi?

sudah lama tak bersua, maka hari mencoba mencermati munculnya Briptu Norman Kamaru yangbaru-baru dinobatkan sebagai Most Entertaining News maker.... semoga bisa menjadi informasi...

PEMBAHASAN AGENDA SETTING FENOMENA BRIPTU NORMAN KAMARU
oleh : Damianus Bram Dwi A

1. REALITA YANG TERJADI

Kasus Briptu Norman Kamaru bisa menjadi contoh untuk diaplikasikan dalam pembahasan agenda setting. Pertengahan April 2011 nama Norman Kamaru seorang anggota Brimob Polda Gorontalo berpangkat Briptu begitu ramai diperbincangkan di berbagai media di tanah air. Apa yang menarik dari polisi berpangkat Briptu ini hingga setiap harinya khalayak dijejali dengan beragam informasi tentang Norman Kamaru? Jawaban singkatnya adalah Norman Kamaru adalah sosok polisi yang unik. Seorang polisi yang bisa menyanyi dan menari.

Rasa-rasanya orang menyanyi dan menari adalah hal yang wajar dan bukan sesuatu yang besar. Apa yang dilakukan Kamaru mungkin juga dilakukan oleh kebanyakan orang lainnya yang mencoba menghilangkan stress dan menghibur rekan kerjanya, hanya saja aksinya ini dilakukan ketika ia tengah mengenakan seragam kepolisiannya dan cilakanya apa yang ia lakukan terekam dalam video yang tersebar di situs video online Youtube.com.

Situasi ini direspon oleh masyarakat dengan cepat. Dari hari ke hari jumlah orang yang menyaksikkan video Briptu Norman Kamaru semakin meningkat. Sampai makalah ini ditulis jumlah orang yang melihat video Norman mencapai 1.805.217 dengan respon 4.397 orang menyukai video tersebut dan 155 orang tidak menyukai video tersebut. Tak hanya itu videonya juga tersebar di berbagai sosial network seperti Facebook dan Twitter.

Jika kita merangkum komentar yang tertera dalam website Youtube, sebagian besar mengatakan salut dengan apa yang dilakukan oleh Norman. Ada yang mengatakan Norman adalah sosok polisi yang lucu dan bisa menghibur serta ada juga yang berpendapat bahwa Ia seperti menjadi gunung es yang mampu mendinginkan prasangka buruk tentang polisi yang kian memanas di tanah air.

“Bawa lah harum nama kepolisian republik indonesia... bawalah terus bhayangkaramu... saptamarga semboyanmu... menari dan bernyanyi hobby mu.... jangan pernah pandang sebelah mata lagi kepolisian indonesia..” (yayoi04.... akses Youtube http://www.youtube.com/watch?v=jsVW-XO9nuY page 9)

hebat polisi bisa nyanyi india..... ngilangin kepenatan di sela" kesibukannya.. (udinjelek... akses youtube http://www.youtube.com/watch?v=jsVW-XO9nuY page 11)

komentar diatas dilontarkan salah satu penikmat video Norman di situs Youtube.com yang menyukai dan memberikan apresiasi atas apa yang dilakukannya. Tak hanya itu baru-baru ini juga bermunculan “gerakan satu juta mendukung Briptu Norman Kamaru”, “Melepas Rasa Jenuh Bersama Briptu Norman", dan "Dukung Briptu Norman Kamaru Berekspresi” yang digalakkan di sosial network Facebook. Yang ia lakukan sudah menjadi konsumsi banyak orang, dan media cukup jeli melihat fenomena yang diyakininya akan menjadi booming.

4 April 2011 kali pertamanya media online terbesar di Indonesia detikNews memberitakan tentang aksi Briptu Norman Kamaru. Mengambil judul “Gerakan Dukung Briptu Norman Ramai di Dunia Maya” detikNews menggambarkan berbagai dukungan yang digencarkan masyarakat untuk Briptu Norman. Dalam berita ini juga ditampilkan statement dukungan dari selebriti Indonesia seperti Raditya Dika dan Glenn Fredly yang dikutip dari akun Twiiter mereka.

Dalam kurun waktu 43 hari, berita tentang Briptu Norman Kamaru terindeks mencapai 42 berita di detikNews. Berita terakhir di media detikNews menyebutkan bahwa Briptu Norman Kamaru berhasil memperoleh gelar Most Entertaining Newsmaker mengalahkan Pong Hardjatmo, Bona Paputungan, Gayatri Century dan Ruhut Sitompul.

Melejitnya Briptu Norman ternyata juga tidak luput dari peran media massa dalam pemberitaannya terhadap Briptu Norman Kamaru seiring dengan menguaknya kabar sanksi yang akan diberikan Polri kepada Briptu Norman Kamaru atas tindakan indisiplinernya tatkala bertugas.

Jika kita melihat dari sudut yang berbeda jelas yang dilakukan Briptu Norman menyalahi aturan. Norman melakukan aksinya tatkala ia tengah bertugas jaga. Maka sah-sah saja jika Polri memberikan hukuman kepada Kamaru untuk tidak diperbolehkan bernyanyi saat piket, tidak diperbolehkan merokok saat piket, dan tidak diperbolehkan melepas baret saat tugas piket.

Seperti dikutip di Tribunnews.com 7 April 2011, Kasat Brimobda Polda Gorontalo AKBP Anang Supena mengatakan pihaknya sudah sangat tegas memberikan hukuman kepada Norman yang dinilai salah dalam menjalankan tugas jaganya. "Sebagai anggota Polri kita sudah harus siap menerima penghargaan dan sanksi jika anggota kita dianggap lalai dan tidak bagus dalam kinerjanya," ujarnya,[1] Namun sepertinya sanksi yang diberikan Polri justru berbuah respon negatif dari masyarakat. Dukungan kepada Norman terus mengalir, baik dari masyarakat, artis maupun para pejabat pemerintahan. Situasi ini sangat menguntungkan bagi pihak media tentunya. Ditengah dukungan dan pujian masyarakat kepada Norman, Polri justru malah memberikan sanksi.

2. KENAPA MEDIA ONLINE MEMILIH BRIPTU NORMAN KAMARU

Ada sebuah istilah yang begitu lekat dalam dunia media online, yakni hukum menarik. Hukum ini muncul di dunia maya yang memang sering disebut media spectacular dan unpredictable. Kasus Norman ini hanyalah sebuah rentetan peristiwa yang dianggap para Netter menarik seperti Justin Beiber, Sandy Sandoro, serta Sinta dan Jojo yang kemudian diolah sedemikian rupa oleh media massa menjadi sesuatu yang layak untuk diperbicangkan dan layak untuk diberitakan.

Maka dalam kaca mata Industri, media sesungguhnya tak peduli apakah suara Sandy Sondoro merdu, Justin Bieber itu tampan dan menawan, Shinta-Jojo itu jogetnya mirip orang tripping, atau Norman Brimob yang doyan nyanyi lagu india. Yang penting dan media pasti peduli adalah di belakang Sandy itu ada penonton berjuta-juta tidak? Di belakang Justin itu ada penonton berjuta-juta tidak? Di belakang Shinta-Jojo itu ada penonton berjuta-juta tidak? Di belakang Norman itu ada penonton berjuta-juta tidak?

Media itu juga industri. Apalagi dalam sistem negara liberalis seperti di Indonesia. Hidup-matinya media bergantung dari seberapa besar iklan yang tayang. Bagan analogi industrialisasinya seperti ini, ibarat mau membuat pasar, pastilah kita milih ditempat yang strategis dan ramai, karena pada dasarnya pedagang hanya mau berjualan di tempat yang ramai dan strategis yang tentunya akan memberikan keuntungan baginya. Maka ketika sebuah berita yang kontroversial, unik dan menarik menjadi konsumsi publik secara besar-besaran maka disitulah letak mesin cetak uang berjalan, atau bisa kita pahami bersama iklan akan nimbrung seiring dengan pembaca yang begitu banyak.

Menurut Denis McQuail [2] terdapat ciri-ciri khusus institusi media massa antara lain :

1. Memproduksi dan mendistribusi “pengetahuan” dalam wujud informasi, pandangan dan budaya upaya tersebut merupakan respons terhadap kebutuhan sosial kolektif dan permintaan individu

2. Menyediakan saluran untuk menghubungkan orang tertentu dengan orang lain, dari pengirim ke penerima, dari khalayak kepada anggota khalayak lainnya

3. Media menyelenggarakan sebagian besar kegiatannya dalam lingkungan publik

4. Partisipasi anggota khalayak dalam institusi pada hakikatnya bersifat sukarela, tanpa adanya keharusan yang atau kewajiban sosial

5. Institusi media dikaitkan dengan industri pasar karena ketergantungannya pada imbalan kerja, teknologi dan kebutuhan pembiayaan

6. Meskipun institusi media itu sendiri tidak memiliki kekuasaan, namun institusi ini selalu berkaitan dengan kekuasaan negara karena adanya kesinambungan pemakaian media dengan mekanisme hukum.

Dari keenam ciri-ciri media, kaitan media dengan industri pasar rasanya pantas untuk menggambarkan situasi media tatkala memberondong masyarakat dengan pemberitaan Norman Kamaru demi pemenuhan kebutuhan pembiayaan media. Maka bisa dipahami bahwa kian hari pemberitaan Norman semakin meroket.

Media massa sendiri mengalami kontradiksi sebagai institusi kapitalis yang berorientasi pada keuntungan dan akumulasi modal. Karena media massa harus berorientasi pada pasar dan sensitif terhadap dinamika persaingan pasar, ia harus berusaha untuk meyajikan produk informasi yang memiliki keunggulan.

Dalam pandangan Robert Mc Chesney, “produk-produk yang dihasilkan oleh bisnis media biasanya bernilai cukup baik dalam produksi hiburan yang menghasilkan keuntungan besar buat mereka. Tetapi apabila dibandingkan dengan sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan tersebut, kualitas yang dihasilkan bisa kita bilang menyedihkan. Pada pokoknya, keseluruhan bisnis media membuat berbagai keterbatasan terhadap kehidupan politik dan budaya”[3] Seiring dengan perkembangan teknologi yang kian maju, muncul media online. Media ini mempunyai ciri khas yakni pada kecepatan pengiriman berita dan kuantitas berita yang banyak maka berita dari media online sendiri sering disebut sebagai berita judul. Karena pada dasarnya pembaca online menginginkan berita yang cepat dan uptodate serta sifat pembacanya sendiri seperti mesin scan.

Lalu menjadi sangat wajar ketika media online seperti detikNews begitu mengekspos habis-habisan Norman Kamaru, karena pada ujungnya ketika hits berita naik maka secara otomatis indeks web di google akan naik pula. Perlu menjadi catatan, media online yang terindeks bagus di google adalah modal untuk jualan space iklan.

Norman Kamaru seperti halnya sebuah pasar yang punya tempat strategis yang dengan sendirinya pedagang dan pengunjung akan berdatangan dengan sendirinya.

3. BAGAIMANA AGENDA SETTINGNYA?

Agenda setting adalah upaya media untuk membuat pemberitaannya tidak semata-mata menjadi saluran isu dan peristiwa. Ada strategi, ada kerangka yang dimainkan media sehingga pemberitaan mempunyai nilai lebih terhadap persoalan yang muncul. Idealnya, media tak sekedar menjadi sumber informasi bagi publik namun juga memerankan fungsi untuk mampu membangun opini publik secara kontinyu tentang persoalan tertentu, menggerakkan publik untuk memikirkan satu persoalan secara serius, serta mempengaruhi keputusan para pengambil kebijakan. Di sinilah kita membayangkan fungsi media sebagai institusi sosial yang tidak melihat publik semata-mata sebagai konsumen.

· Agenda Media

Berawal dari sebuah aksi kocak Briptu Norman bernyanyi, menari di depan kamera hp. Secara tak sengaja video tersebut muncul di situs Youtube dengan judul yang cukup bombastis, Polisi Gorontalo Menggila. Sontak video ini menimbulkan rasa penasaran yang luar biasa ditengah masyarakat. Beberapa saat setelah video Norman booming, pihak kepolisian menyatakan akan memberikan sanksi kepada Norman. Sontak keputusan Polri mengundang reaksi keras baik dari masyarakat, politisi, dan pejabat pemerintah.

Di portal berita detikNews sendiri sampai hari ini terdapat 42 berita tentang briptu Norman Kamaru yang akan dibagi dalam 3minggu pemberitaaan yaitu :

tanggal 5 April – 12 April 2011
· Selasa, 05/04/2011 13:53 WIB Gerakan Dukung Briptu Norman Ramai di Dunia Maya
· Selasa, 05/04/2011 14:17 WIB -Briptu Norman Tak Perlu Diberi Sanksi
· Rabu, 06/04/2011 09:56 WIB Polisi Joget India Sebut Dirinya 'Shahrukh Norman KamaruKhan'
· Rabu, 06/04/2011 10:57 WIB Kapolri: Briptu Norman Diberikan Sanksi yang Mendidik
· Rabu, 06/04/2011 11:29 WIB Polri: Joget Briptu Norman Kreasi Polisi & Perlu Disalurkan
· Rabu, 06/04/2011 14:25 WIB Briptu Norman Eksis Lagi di Youtube
· Rabu, 06/04/2011 18:10 WIB Briptu Norman Kalahkan Shahrukh Khan di Youtube
· Rabu, 06/04/2011 19:30 WIB Video Joget India Heboh, Briptu Norman Jadi Supersibuk
· Rabu, 06/04/2011 19:46 WIB Briptu Norman Tak Tahu Siapa Peng-upload Video Joget India ke Youtube
· Kamis, 07/04/2011 03:24 WIB Briptu Norman 'Show' di Rumah Dinas Gubernur Gorontalo
· Kamis, 07/04/2011 10:44 WIB Briptu Norman Diundang Tukul di 'Bukan Empat Mata'
· Kamis, 07/04/2011 12:21 WIB Selain Diundang Tukul, Briptu Norman akan Bertemu Kapolri
· Kamis, 07/04/2011 13:02 WIB Wah! Briptu Norman Kini Dikejar Cewek & Minta Foto Bareng
· Kamis, 07/04/2011 16:39 WIB Mabes Polri: Tak Ada Jadwal Briptu Norman Bertemu Kapolri
· Jumat, 08/04/2011 08:13 WIB Briptu Norman Tidak Menghadap Kapolri
· Jumat, 08/04/2011 09:00 WIB Briptu Norman Akan Menghadap Kadivhumas Mabes Polri
· Jumat, 08/04/2011 09:33 WIB Dahsyatnya Bollywood, Goyang Briptu Norman, dan Realita Kemiskinan
· Jumat, 08/04/2011 10:16 WIB Tiba di Mabes Polri, Briptu Norman Sedot Perhatian
· Jumat, 08/04/2011 10:18 WIB Goyang Bollywood ala Briptu Norman, dan Realita Kemiskinan
· Jumat, 08/04/2011 10:54 WIB Briptu Norman 'Konser' di Mabes Polri
· Jumat, 08/04/2011 11:19 WIB Briptu Norman Berjoget untuk Hibur Teman yang Bermasalah dengan Istrinya
· Jumat, 08/04/2011 12:18 WIB Dansat Brimob Polda Gorontalo: Norman Menghibur Masyarakat
· Jumat, 08/04/2011 15:41 WIB Kapolri: Penyaluran Bakat Briptu Norman Tak Boleh Langgar Etika
· Jumat, 08/04/2011 17:43 WIB Prijanto Menyukai Joget Patah-patah Briptu Norman
· Jumat, 08/04/2011 17:43 WIB Didampingi Wakapolri, Briptu Norman akan Tampil di OVJ Bali
· Jumat, 08/04/2011 19:12 WIB Sosiolog Funco Tanipu: Momennya Pas, Video Briptu NormanPopuler
· Jumat, 08/04/2011 21:12 WIB Nyanyi Lagu India, Briptu Norman Dilirik Produsen Motor India
· Sabtu, 09/04/2011 07:59 WIB Pesan Lain di Balik Lagu 'Chaiyya-Chaiyya'
· Sabtu, 09/04/2011 20:23 WIB Briptu Norman Pilih Jadi Brimob Daripada Artis
· Selasa, 12/04/2011 16:40 WIB Ditanya Jadi Manajer Briptu Norman, Kombes Boy Rafli Tersenyum
· Selasa, 12/04/2011 17:59 WIB Bila Ingin Terjuni Dunia Artis, Briptu Norman Bisa Pensiun Dini dari Polri
· Selasa, 12/04/2011 18:19 WIB AKBP Sumpena Bangga 'Kawal' Briptu Norman

Dalam pemberitaan minggu pertama ini detikNews benar benar mengupas kehidupan dan pemberitaan tentang Briptu norman kamaru terbukti setiap hari nya detikNews dapat meng-upload rata-rata 7 berita dengan topik kajian briptu norman yang sama, dari pendapat masyarakat di jejaring sosial, pendapat kapolri dan kegiatan-kegiatan briptu Norman Kamaru di Jakarta.

Minggu ke 2
· Rabu, 13/04/2011 16:28 WIB Seminggu 'Show' di Jakarta, Briptu Norman akan Pulang Kampung
· Rabu, 13/04/2011 18:55 WIB Ketua DPR: Polri Harus Humanis Seperti Briptu Norman
· Kamis, 14/04/2011 10:43 WIB Banyak Jadwal Show, Briptu Norman Batal Pulang Kampung
· Kamis, 14/04/2011 12:09 WIB Agar Bisa Main Film & Iklan, Briptu Norman Akan Sekolah Kepribadian
· Sabtu, 16/04/2011 06:52 WIB Stop Euforia Briptu Norman, Ayo Fokus Usut Bom Bunuh Diri
· Sabtu, 16/04/2011 15:23 WIB Tria 'Changcuters': Briptu Norman Punya Aura Entertainer
· Senin, 18/04/2011 11:55 WIB Pramono: Ada Eksploitasi Berlebihan Kepada Briptu Norman
Pada minggu ke 2 ini detikNews lebih sedikit mengangkat issue ketenaran Briptu Norman , namun tetap dibahas tentang kemungkinan Norman untuk bermain film dan iklan, di minggu ini detikNews lebih menyertakan pendapat dari artis atau anggota dpr tentang fenomena Briptu Norman Kamaru.

Minggu ke 3
· Jumat, 06/05/2011 10:33 WIB Mabes Polri Belum Lihat Foto Mesra Briptu Norman dengan Seorang Wanita
· Rabu, 11/05/2011 12:56 WIB Kaos Briptu Norman Masih Diburu
· Selasa, 17/05/2011 17:24 WIB Sabet 'Most Entertaining Newsmaker', Briptu Norman Kalahkan Ruhut Sitompul

Pada minggu ke 3 ini pemberitaan lebih sedikit dikarenakan issue tentang briptu Norman sudah tersisih oleh pemberitaan lain yang menurut detikNews lebih menarik dikaji oleh masyarakat, namun minggu ini detikNews memberikan berita tentang Briptu Norman yang meraih penghargaan sebagai most entertaining newsmaker dan foto-foto Briptu norman dengan seorang wanita.

· Agenda Publik

Apa yang dilakukan Norman memang diluar dugaan banyak orang. Aksinya terbilang nekad, dan kocak. Dalam waktu singkat videonya menyebar di media internet. Mungkin sangat tepat jika kita menyebutnya dengan pola dikursus (discourse) oleh Michel Foucault (1926 – 1984). Prosesnya seperti ini seorang penyebar video ini (agen diskursus) akan membagikan video ke pada teman-temannya lewat situs jejaring sosial. Jika agen ini adalah seorang top leader atau katakanlah orang yang terkenal dan berpengaruh maka dengan cepat downline mereka akan mengikuti. Kasus Norman boleh jadi seperti ini. Awalnya ada yang iseng upload ke Youtube. Lalu link-nya disebarkan ke beberapa orang. Berhubung videonya memang menggelitik, maka dengan sendirinya mereka akan meneruskan kepada temannya.

Lalu dengan dalam waktu yang singkat video Norman Kamaru langsung menyebar di masyarakat. Ketika Polisi memberikan sanksi kepada Norman kemudian menimbulkan pro dan kontra. Banyak masyarakat, artis, politisi dan pejabat yang memberikan dukungan kepada Norman. Bahkan muncul kampanye dukung Norman di dunia maya, seperti “Gerakan satu juta mendukung Briptu Norman Kamaru”, “Melepas Rasa Jenuh Bersama Briptu Norman", dan "Dukung Briptu Norman Kamaru Berekspresi”

Efek yang terjadi sanksi yang diberikan tidak memberatkan, Norman pun malahan menjadi icon kepolisian baru yang sekarang dikenal masyarakat luas sebagai Shahrukh Norman Kamaru Khan.

· Agenda Elit atau Eksekutif

Kasus Norman yang mencuat sejak munculnya statement dari kepolisian untuk memberikan sanksi kepada Norman. Lalu hal ini membuat beberapa orang yang duduk di posisi jabatan atas angkat bicara. Seperti Marzukie Alie Ketua DPR Marzuki Alie dan Wakil Ketua DPR Pramono Anung sempat juga menengok video kocak tersebut, dan memberikan apresiasi. “Presiden saja bisa bikin album, masa polisi bernyanyi tidak boleh,” kelakar Marzukie Alie yang ditulis di Kompas.com, beberapa waktu yang lalu. Dukungan yang berdatang juga muncul dari musisi dan penyanyi Glenn Fredly yang ditulis di akun twitternya. “Siapapun yg ngaku penyanyi & Lipsync mulai sekarang, kalo tidak lebih keren dr #Briptu Norman lebih baik ditindak aparat..sekian” ujar glenn seperti dikutip di detikNews. Begitu banyak dukungan berbuah pada sanksi ringan yang diterima oleh Briptu Norman Kamaru. Bahkan oleh kepolisian Briptu Norman yang dianggap sebagai maskot mereka sedang dipertimbangkan untuk menjadi duta seni kepolisian, tentu saja dengan adanya Briptu Norman kepolisian yang selama ini mendapatkan stereotip yang “negatif” mendapatkan suntikan citra yang menunjukkan bahwa seorang anggota polisi pun memiliki nilai-nilai yang humanis.

[1] (http://www.tribunnews.com/2011/04/07/inilah-daftar-teguran-untuk-briptu-norman-kamaru) diakses 17 mei 2011 18;00

[2] Denis McQuil,Teori Komunikasi Massa, Agus Dharma (terj.) (Jakarta: Erlangga, 1987) hlm.40

[3] Robert Mc Chesney,Konglomerasi Media Massa dan Ancaman Terhadap Demokrasi, Andi Achdian (terj), (Jakarta : Aji, Th. 1998) hlm.29

Senin, 04 April 2011

Romo Dewanto, SJ Sang Martir



WiMaS - Nama Romo Tarcisius Dewanto mungkin tidak banyak dikenal oleh orang muda sekarang ini. Romo Dewanto (begitu ia dipanggil) adalah salah satu martir yang rela menyerahkan nyawanya ditangan milisi Timor-Timur saat melindungi umatnya di Gereja.

Martir pribumi ini pernah sempat singgah di Wisma Mahasiswa Surakarta sebelum ia ditahbiskan menjadi Imam. Teman-teman yang terkasih, tulisan dibawah ini adalah sedikit kilas balik perjalan Romo Dewanto, SJ Martir. Semoga menjadi bahan renungan bagi kita semua.

Romo Dewanto ditahbiskan sebagai pastor di Kota Baru Yogyakarta 14 Juli 1999. Seusai ditahbiskan, dia sangat ingin difoto sendirian di bawah sebuah pohon. Bahkan dia menolak teman-temannya yang ingin berfoto bersama.

Sebelum ditugaskan ke Timtim, Ny Lucia Rahayu minta diadakan doa pemberkatan untuk anaknya itu. Romo Dewanto berangkat ke Timtim 13 Agustus 1999, berbekal beberapa pakaian bekas mendiang ayahnya. Karena ditugaskan di pelosok, ia meminta keluarganya di Magelang jangan berkirim surat lebih dulu. Ternyata yang datang malah kabar dari Timtim, pastor muda itu telah meninggal dunia.




Romo Dewanto dibunuh oleh Milisi Timor-Timur di Gereja Suai pada tanggal 6 September 1999 ketika melindungi umat yang mengungsi di dalam Gereja dari kejaran dan ancaman para milisi bersenjata. Menurut kesaksian dari mereka yang selamat, Pater Dewanto, SJ ditembak dari belakang ketika menyerukan kepada para milisi untuk menghentikan tembakan dan ancaman kepada umat yang ada di dalam Gereja. Setelah membunuh Pater Dewanto, para milisi juga membunuh 2 imam praja yang ada di dalam Gereja. Jenazah mereka ditemukan beberapa hari kemudian, dikuburkan di dekat pantai. Pater Dewanto, SJ pada saat itu berumur 34 tahun dan baru kurang lebih satu bulan ditahbiskan menjadi seorang imam.

Minggu, 03 April 2011

Review Film What Do You Think.??



WiMaS - Baru – baru ini KOKERMA (Komisi Kerasulan Mahasiswa) Surakarta bekerjasama dengan KoMaLiK WiMaS membuat sebuah film berjudul What Do You Think. Film yang disutradarai Endzico Tanasa dan dibintangi oleh Dionisia Gita Utami dan Tiead Adhika ini diangkat dari kisah-kisah yang dialami orang muda saat ini, yakni pacaran beda agama.

Berikut Sinopsisnya……

Pacaran Beda Agama, bagaimana menurut Anda??
Dini seorang mahasiswi secara tidak sengaja berkenalan dengan Egar yang sebelumnya pernah ia jumpai di perpustakaan kampus. Hubungan Dini dan Egar semakin dekat, dan seperti kata pepatah jawa, Tresna Jalaran Saka Kulina. Butir asmara mulai melanda dua remaja ini.
Namun saying ketika dua mahasiswa ini hendak mengukuhkan jalinan cinta mereka, persoalan beda agama menjadi batu sandungan. Akankah cinta Dini yang seorang Katolik bisa bersatu dengan Egar yang seorang Muslim?

ditulis oleh Damianus Bram 

Sejarah Wisma Mahasiswa Surakarta

                                    Kegiatan Mahasiswa tahun 1992


Oleh : A.M. Roni Nurharyanto, SJ

Pada awal, sekitar tahun 1970an, kegiatan WMS bertempat di Jalan Kebalen 2 dengan Romo FX. Willenborg Widodo, SJ (alm.) (th 1970-1990) sebagai romo mahasiswa. Pada waktu itu, WMS lebih dikenal dengan Pusat Rohani (Pusroh) Surakarta sebagai sentra kegiatan mahasiswa Katolik se-Surakarta. Di tempat tersebut juga berdiri Perpustakaan Mahasiswa Surakarta (selanjutnya disingkat PERMATA) ternyata telah berdiri beberapa tahun sebelum akte notaris disahkan, yaitu pada tanggal 13 Februari 1972. Dapat dikatakan, pada waktu itu, Permata menjadi rujukan para mahasiswa dan intelektual se-Surakarta karena banyaknya bantuan buku yang didapat sehingga menjadi rujukan referensi banyak pihak.
Dalam perkembangan selanjutnya, pelbagai aktivitas mahasiswa yang dinamis (antara lain: kelompok diskusi, pendampingan kaum muda, siaran agama, teater, dan sebagainya) menuntut adanya tempat yang lebih luas dan lebih menyentuh lapisan masyarakat kecil, lemah, miskin, dan tertindas. Kegiatan yang mereka lakukan antara lain adanya kelompok SSV yang menangani sosial kemasyarakatan orang-orang kecil, adanya poliklinik untuk pengobatan murah. Kegiatan tersebut tidak hanya bidang karitatif tetapi juga bidang advokasi untuk masyarakat kecil yang menjadi korban. Maka, menjelang tahun 1980, seluruh kegiatan WMS dipindahkan dan menempati bangunan di Jalan Kestalan 15[1]. Saat ini, bangunan di Jalan Kebalen menjadi tempat aktivitas siaran radio PT Rasitania (biasa disingkat PTPN).
            Secara berturut-turut, setelah Romo Willenborg, begitu beliau sering dipanggil oleh para sahabat, romo mahasiswa berikutnya adalah Romo J. Adi Wardaya, SJ (TH 1989-19970). Melalui “Pola Refleksi Program Pembinaan dan Pengembangan Karya Karya Kerasulan Mahasiswa WMS”, romo Adi merintis Komunitas Mahasiswa Katolik (biasa disingkat KOMALIK). Pola pendampingan itulah yang menjadi acuan ideal gerak Kokerma.
Arah dan  pola pendampingan waktu Rm. Adi, dirumuskan secara bagus oleh tim yang terdiri dari pak Rm. Adi sendiri sebagai Editor bersama bp. FX. Agus murtono, Felix Iwan Wijayanto, Yustina Devi Ardhiani, dan Flavianus Tarman. Arah dan pola pendampingan itu didokumentasikan dalam dua bentuk buku yang berjudul REFLEKSI POLA-PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KARYA KERASULAN MAHASISWA (K2M) WISMA MAHASISWA SURAKARTA dan LAPIRAN BAGAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KARYA KERASULAN MAHASISWA (K2M) WISMA MAHASISWA SURAKARTA.
Setelah Romo Adi mendapat tugas perutusan baru, romo J. Mardiwidayat, SJ (th 1998-2007) menjadi romo mahasiswa Kokerma Surakarta. Beliau dikenal sebagai tokoh dalam hubungan antar iman dan kepercayaan. Selama masa Rm. Mardi ini –menurut banyak pihak- kegiatan Wisma diserahkan pada Bp. FX. Agus Murtono (sekretaris Wisma). Rm. Mardi sendiri lebih banyak bergerak untuk hubungan antar umat beragama.
Selanjutnya, romo C. Teguh Budiarto, SJ (th 2007-2009) melanjutkan karya perutusan di dunia kampus. Tak lama mengemban perutusan sebagai romo mahasiswa, romo Teguh mendapat tugas baru di Papua. Bisa dikatakan beliau berkarya cukup singkat (bila dibandingkan dengan para romo sebelumnya).
Selama beberapa bulan, frater Vincentius Haryanto, SJ (Juli 2009 – Desember 2009). Fr. Vincent cukup baik dalam pendampingan mahasiswa dan dengan mudah dapat masuk di kalangan mereka. Selain itu, yang kiranya akan menjadi kenangan yang tetap tampak di Wisma adalah perbaikan dan pengembangan Wisma sendiri yang dibuat cantik, sehingga dapat membuat kerasan mereka yang tinggal di Wisma. Sayang beliau hanya setengah tahun di Wisma karena harus menjalankan tugas baru di paroki Purbayan.
Surat tugas baru dari Provinsial diterima oleh  Rm. A.M. Roni Nurharyanto, SJ untuk menjadi pastor mahasiswa tertanggal 1 Desember 2010, telah diterima di Wisma Mahasiwa Solo. Tetapi Rm. Roni baru datang tanggal 20 Januari 2010 untuk menggantikan Fr. Vincent, SJ karena permintaan dari Romo Paroki Tarutung untuk membantu banyaknya pernikahan di bulan Desember dan Januari. Tetapi surat tugas dari Rm. Administrator baru tanggal 29 Januari 2010 yang berlaku surut.
Belajar dari sejarah Wisma Mahasiswa, gerak Mahasiswa/dosen dan arah Keuskupan Agung Semarang dalam gerak bersama para pastor mahasiswa se-KAS, Rm. Roni akan menemani para mahasiwa, dosen dan karyawan katolik yang berkaitan dengan mahasiswa.[2] Langkah awal adalah berusaha sedapat mungkin menghadiri rapat-rapat dan pengkaderan mahasiswa yang sudah berjalan, memperhatikan kondisi Wisma dengan segala kegiatannya, pembenahan kapel untuk pelayanan rohani dan pembenahan perpustakaan. Tidak kalah penting adalah mulai merumuskan arah dan cara pendampingan yang baru yang kiranya dapat lebih meningkatkan pelayanan pada Mahasiswa. 


[1] sebelumnya adalah Hotel Larasati
[2] Lihat PEDOMAN PELAKSANAAN KOMISI KERASULAN MAHASISWA KAS, BAB III, Pasal 6, no. 2